
Burung Cerecet Jawa adalah fauna identitas khas Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Burung ini berukuran sangat kecil, yaitu sekitar 8 cm. Bahkan panjang tubuhnya, jika diukur sampai tunggir, hanya 5 cm saja.
Satwa ini memiliki ekor panjang dengan tubuh bagian atas cokelat dan tubuh bagian bawah putih buram. Dikenal karena ukurannya sebagai burung terkecil di pulau Jawa. Suaranya lembut. Burung ini aktif bergerak dalam kelompok kecil, pengunjung hutan konifer, cemara dan pepohonan yang terbuka lain, dan sering di pinggir hutan.
Mereka hidup berkelompok dengan jumlah kecil, yaitu sekitar 15 ekor. Secara teratur mencari di ranting pohon atau semak-semak di bawah, dekat tanah, di mana burung ini mudah terlihat.
Memiliki nama ilmiah Psaltria exilis (Temminck 1836), Cereret Jawa juga dikenal oleh masyarakat lokal dengan nama Siki Nangka (biji nangka) karena ukurannya yang kecil seperti ukuran biji buah nangka. Satwa dari keluarga Aegithalidae ini dalam Bahasa Inggris disebut dengan nama Pygmy Tit atau Pygmy Bushtit.
Habitat dan Penyebaran
Merupakan satwa endemik di Jawa Barat, burung ini dapat dijumpai di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kebun Raya Cibodas, dan Sumedang. Burung cereret hidup di hutan pegunungan kebanyakan di atas ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut(mdpl), namun hanya pada tempat-tempat tertentu, umumnya di bagian yang pohonnya jarang atau yang berada di tepi hutan. Sarangnya berupa kantung menggantung, dari daun, rumput, dilapisi lumut, dengan lubang masuk kecil.
Makanan
Pakan untuk satwa ini berupa serangga kecil dan laba-laba.
Perkembangbiakan
Sarang berupa kantung yang menggantung. Sekali berbiak dihasilkan 2-3 butir telur yang berwarna putih dengan titik-titik kecil berwarna merah. Berbiak pada bulan Maret-Mei dan Agustus-November di Jawa bagian Barat, hingga kawasan Gunung Slamet.
Artikel Terkait: