Halaman utama daerahkita.com
Halaman utama daerahkita.com
Hari Bakti Pekerjaan Umum 3 Desember 2023
kampustani

Kakao Bahan Dasar Coklat Komoditas Andalan Sulawesi Tengah

DaerahKita 25/11/2021

Cokelat termasuk makanan yang mudah kita temui dan biasa kita konsumsi sehari-hari. Makanan olahan cokelat bisa berupa cokelat batangan, permen coklat, atau cokelat bubuk yang diolah lebih lanjut menjadi berbagai macam kue. Selain makananan, ada juga minuman cokelat yang sedap. Makanan dan minuman dengan bahan cokelat termasuk populer karena banyak disukai masyarakat. Tapi, pernahkah kita cari tau dari mana asal cokelat?

Bagi yang belum tahu, bahan utama cokelat itu adalah biji buah kakao yang diolah menjadi kokoa. Buah kakao dihasilkan oleh tanaman kakao atau nama ilmiahnya Theobroma cacao L. Tanaman tersebut berasal dari Amerika Selatan dan kini telah tersebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Tanaman kakao pertama kali ditemukan di benua Amerika oleh suku Maya yang memanfaatkannya sebagai bahan minuman. Ketika suku Aztec mengalahkan suku Maya, manfaat ekonomi kakao makin ditingkatkan oleh suku Aztec sebagai alat tukar transaksi dagang. Kakao kemudian menyebar ke Spanyol setelah bangsa Spanyol menjelajah Amerika, lalu turut menyebar ke beberapa negara di benua Eropa.

Masyarakat Indonesia mulai mengenal cokelat pada jaman penjajahan Belanda Pada mulanya Belanda tidak tertarik dengan tanaman kakao, karena mereka masih fokus untuk mengurus tanaman teh dan kopi. Namun ketika tanaman kopi dan teh mereka rusak, baru mereka melirik kakao yang juga merupakan komoditas berharga tinggi.

Budidaya kakao dalam skala perkebunan sudah dimulai sejak tahun 1780 di Minahasa, Sulawesi Utara. Kakao criollo dari Venezuela adalah jenis kakao yang pertama masuk ke Indonesia. Bibit kakao tersebut masuk melalui Filipina yang dibawa oleh pedagang Spanyol. Venezuela sendiri adalah bagian dari koloni Spanyol pada masa itu.

Di masa kolonial Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda, menjadi pemasok kakao terbesar di dunia. Tidak heran jika saat ini di Indonesia terdapat banyak tanaman kakao yang tersebar di beberapa wilayah. Salah satu daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia adalah Provinsi Sulawesi Tengah.

Pada tahun 2020, Sulawesi Tengah tercatat sebagai provinsi penghasil kakao tertinggi yakni sebanyak 127,3 ribu ton. Kakao selama ini memang merupakan komoditas ekspor andalan bagi Sulawesi Tengah. Komoditas Kakao menjadi primadona para petani di Sulawesi Tengah, utamanya di Kabupaten Sigi. Petani di Sulawesi umumnya sudah mampu menangani tahap pasca panen, seperti melakukan fermentasi kakao sehingga dihasilkan komoditas yang berkualitas. Komoditas kakao yang dihasilkan Indonesia, sebagian besar diekspor ke mancanegara dengan negara-negara utama tujuan ekspor. Seperti Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat, India, China, Belanda dan Australia.

Pohon Kakao biasa dibudidayakan di perkebunan. Sayangnya, jenis pohon berharga yang satu ini sulit untuk bisa tumbuh begitu saja. Dalam membudidayakan pohon kakao harus benar-benar diperhatikan kelembaban dan suhunya.

Bukan itu saja, pohon ini juga sering terkena penyakit serta hama. Karena itu budidaya pohon kakao tidak bisa dilakukan sembarangan. Bila kondisi pohon termasuk sehat, maka pohon kakao bisa tumbuh dengan sempurna dan berbuah selama empat tahun. Kakao merupakan tanaman tahunan yang dapat mulai berbuah pada umur 4 tahun, dan apabila dikelola secara tepat maka masa produksinya dapat bertahan lebih dari 25 tahun.

Pohon kakao tingginya bisa mencapai 10-13 meter. Meskipun demikian para petani kakao membudidayakan tanamannya tidak lebih dari 4-5 meter dengan kanopi tanaman yang meluas. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan cabang tanaman kakao yang produktif.

Pohon kakao sendiri memiliki tiga jenis yaitu trinitario, forastero, dan criollo. Jenis rasanya tidak pahit sama sekali. Justru memiliki aroma yang manis dan rasanya yang enak. Warna polongnya yang merah atau kuning ini memiliki bentuk yang berlekuk dan berkutil. Ukuran bijinya pun terbilang cukup besar.

Jenis pohon criollo ini hanya ada sekitar 5% hingga 10% di dunia ini dan salah satu negara yang membudidayakannya adalah Indonesia. Maka wajar bila jenis cokelat di Indonesia kebanyakan memiliki cita rasa yang manis.

Untuk memberi nilai tambah, saat ini sedang dicoba proses hilirisasi komoditas kakao di Sulawesi Tengah. Pelaku usaha setempat berinovasi agar bisa memproduksi cokelat lokal dengan bahan bahan dasar biji kakao yang berkualitas hasil perkebunan yang ada di Sulawesi Tengah.

Tags flora tanaman perkebunan tumbuhan UMKM produk komoditas minuman ekspor cokelat kokoa kakao
Referensi:
  1. agro.unida.gontor.ac.id
  2. endeus.tv
  3. www.idntimes.com
  4. www.seva.id
  5. rm.id
  6. simdos.unud.ac.id




Semua Komentar
    Belum ada komentar
Tulis Komentar