
Panganan yang satu ini termasuk unik, karena dibuat dengan menggunakan wadah atau cetakan berupa kantong semar, sejenis tanaman yang banyak ditemui di Kalimantan Barat.
Tumbuhan Kantong Semar atau nama ilmiahnya Nepenthes ada puluhan jenisnya, tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Papua, Maluku dan Kalimantan. Nama kantong semar sesuai bentuknya yang besar melebar mirip perut Semar, salah satu tokoh pewayangan Jawa. Kantong semar berbentuk corong yang digunakan untuk menangkap serangga dan mengolahnya sebagai sumber nutrisi bagi tumbuhan tersebut.
Dalam pembuatan kue kantong semar, digunakan tumbuhan kantong semar yang ukurannya agak besar dan kecokelatan. Kantong semar yang telah dikumpulkan tersebut dicuci bersih kemudian bagian pinggir /"mulut/" kantong semar digunting sehingga terbentuk kantong yang rapi dan siap digunakan sebagai cetakan.
Selanjutnya untuk isiannya disiapkan beras ketan putih yang sudah direndam dan dicuci bersih. Beras ketan kemudian dicampur dengan santan segar, gula, garam dan ditambahkan kacang beras atau kacang tolo yang sudah dicuci.
Beras ketan yang sudah dicampur dengan kacang tolo lalu dimasukkan ke dalam kantong temar yang disiapkan sebelumnya lalu dituangi santan. Kemudian kantong semar ini disusun di atas kukusan untuk dikukus selama 2 jam lebih. Beras ketan yang dimasukkan dalam keadaan mentah sehingga perlu waktu lama untuk mematangkannya.
Kue kantong semar akan berwarna kecokelatan ketika telah matang. Rasanya kenyal pulen dengan rasa gurih manis. Ada tekstur empuk gurih kacang beras yang enak. Kue ini cocok untuk dinikmati bersama secangkir kopi.
Mengingat pembuatan kue ini memerlukan usaha lebih untuk mendapatkan tumbuhan kantong semar, maka kini tidak banyak orang membuatnya. Penjualnya juga terbatas, sehingga saat perayaan imlek dan cap gomeh jajanan ini jadi makanan yang banyak dicari orang.
Artikel Terkait: