Halaman utama daerahkita.com
Halaman utama daerahkita.com
Gerava

Kucing Merah, Spesies Kucing Liar Langka di Hutan Kalimantan

DaerahKita 12/09/2021

Satwa satu ini merupakan hewan endemik di hutan Kalimatan yang mungkin tak banyak yang tahu. Namanya Kucing Merah Kalimantan atau Kucing Merah Borneo. Sangat sulit menjumpai satwa ini di habitat aslinya. Beruntung para ahli berhasil mendapatkan fotonya melalui kamera otomatis (camera trap) yang dipasang di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain. Pada 2016 satu camera trap berhasil menangkap pergerakan kucing merah atau nama ilmiahnya Catopuma badia sesuai catatan CITES Appendix II.

Rekaman foto itu merupakan pertama kalinya didapat di hutan Kalimantan Timur, sekaligus mengkonfirmasi bahwa satwa dengan famili Felidae marga Catopuma ini ternyata ada di Sungai Wain. Karena langkanya, Belum banyak orang tahu tentang spesis kucing merah ini, bahkan masyarakat di sekitar Sungai Wain juga belum mengenalnya. Sejak 2002 spesies ini sudah ditetapkan sebagai satwa terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Sebagai gambaran, dari 15.000 gambar atau foto yang ditangkap camera trap, hanya dua foto menangkap gerak kucing merah.

Tubuh kucing merah lebih besar dari kucing biasa atau kucing peliharaan dan jenis kucing liar lainnya. Kucing yang warna bulunya merah bata itu hidup liar di hutan tropis Kalimantan dengan ketinggian rata-rata sekitar 800 meter. Sejumlah literatur menyebut panjang kepala dan badan berkisar 49,5 sampai 67 sentimeter. Panjang ekor berkisar 30 sampai 40,3 sentimeter dengan berat usia dewasa berkisar 3–4 kilogram.

Kucing ini biasanya beraktivitas di malam hari, ini menyebabkannya makin sulit ditemui. Ia mencari pakannya burung kecil, tikus hutan, dan hewan kecil lainnya. Spesies kucing merah yang dalam bahasa Inggris disebut Borneo Bay Cat ini berbeda dengan kucing emas Catopuma temminckii asal Sumatera. Meski keduanya terlihat mirip sebab satu famili Felidae. Kucing emas punya tubuh lebih besar dari kucing merah. Warna bulu emas kecokelatan, cokelat, hitam, merah rubah, dan abu-abu. Untuk habitat, kucing emas biasa tersebar di Asia Selatan sampai Sumatera. Tidak ditemukan di pulau Kalimantan. Kucing emas biasanya hidup di hutan savana dan lain-lain. Hal itu berbeda dengan habibat kucing merah yang cenderung hidup di hutan tropis dataran tinggi. Kucing merah juga sangat tergantung pada habibat hutan primer seperti Sungai Wain.

Karena sulitnya menjumpai satwa Kucing Merah ini, belum ada peneliti yang meneliti populasi spesies ini di Kaltim. Namun, menurut IUCN total populasi kucing merah yang tersebar di Pulau Kalimantan dan Malaysia (Sabah dan Sarawak) berjumlah 2.220 untuk usia dewasa. Saat ini jumlah populasinya disebutkan terus mengalami penurunan.

Tags satwa fauna hewan binatang edukasi alam lingkungan biologi endemik kucing langka spesies
Referensi:
  1. regional.kompas.com
  2. p2k.itbu.ac.id




Semua Komentar
    Belum ada komentar
Tulis Komentar