Halaman utama daerahkita.com
Halaman utama daerahkita.com
Inacraft Twitter

Kain Songket Pandai Sikek, Kain Tenun Mewah dari Minangkabau Sumatera Barat

DaerahKita 29/08/2021

Di Sumatera Barat terdapat sebuah pusat kerajinan kain tenun songket yang sangat terkenal. Bahkan kerajinan tenun tersebut pernah dijadikan gambar ilustrasi pada uang kertas pecahan lima ribu rupiah edisi tahun 2001. Nama kain khas Minangkabau itu adalah tenun songket Pandai Sikek.

Pandai Sikek adalah salah satu nagari di Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Sejak dulu nagari ini sudah dikenal dengan kerajinan kain tenun songketnya yang indah. Ciri khas tenunan songket dari Sumatera Barat ini adalah penggunaan benang emas dan perak dalam menenun kain sutera sehingga menghasilkan kain yang mewah dan elegan. Tak heran jika tenun songket menjadi simbol kemewahan dan status sosial.

Kain tenun songket Pandai Sikek dibuat serba manual dan tradisional menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Lamanya proses pembuatan tergantung dari ukuran, jenis dan kehalusan kain, dan kerumitan motifnya. Karena itu, harga kain songket Pandai Sikek juga dikenal mahal harganya.

Terdapat dua jenis kain tenun songket yang dihasilkan para perajin tenun Pandai Sikek, yakni kain songket balapak dan kain songket batabua (bertabur). Pada kain songket balapak atau juga disebut kain tenun sarek, hiasan motif dari benang emas atau perak memenuhi seluruh bidang permukaan kain. Sementara pada kain songket batabua (bertabur) atau biasa disebut kain songket babintang (berbintang), hiasan motif tersebar pada bagian tertentu saja.

Sebenarnya tidak ada aturan khusus mengenai jenis kain songket yang digunakan. Tapi biasanya orang kaya atau golongan bangsawan memilih kain songket balapak dengan teknik (tuhuak) dua agar benang emas pada ragam hias terlihat padat dan rapat. Sementara rakyat biasa memilih kain tenun songket balapak dengan teknik empat dan enam agar warna kuning keemasan pada ragam hias tak terlalu dominan.

Motif ragam hias pada tenunan pandai sikek adalah motif cukie dan sungayang. Cukie adalah sebuah pola yang mengisi bagian-bagian dari kain yaitu di badan kain, kepala kain, pinggir kain, dan cukie untuk biteh yang membatasi antar beberapa motif. Sedangkan sungayang adalah corak keseluruhan kain tenun atau songket.

Kain tenun songket Pandai Sikek memiliki banyak motif. Beberapa motif yang khas seperti saik kalamai, buah palo, barantai putiah, tampuak manggih, salapah, dan simasam.

Kendati demikian, ada tiga jenis motif yang wajib ada dan menjadi ciri khas kain tenun songket Pandai Sikek: batang pinang (pohon pinang), bijo bayam (biji bayam), dan saluak laka. Jika selembar kain tenun songket tidak memiliki ketiga motif tersebut, ia dianggap bukan hasil karya para perajin Pandai Sikek. Sementara warna dasar yang dipakai umumnya merah dan hitam, dengan warna ragam hias kuning keemasan.

Hasil kerajinan tenun songket Pandai Sikek tidak hanya terbatas pada beragam pakaian seperti baju kurung dan destar, tapi juga berbagai kelengkapan upacara adat dan perkawinan seperti kodek songket, saruang balapak, saruang batabua, selendang songket atau selendang batabua tingkuluak tanduak (tutup kepala perempuan), dan sisampiang (salempang yang biasa digunakan penghulu).

Kain songket ini sering dikenakan untuk menghadiri acara adat setempat, saat pernikahan dan untuk keseharian. Kain tersebut dikenakan sebagai pembuatan baju atasan, bawahan, selendang atau kain selempang, dan juga penutup kepala.

Kain tenun songket Pandai Sikek mempunyai ciri khas, baik pada pemakaian benang emas dan perak, motif, maupun penggarapannya yang halus. Kekhasan ini mengantarkannya sebagai kain songket terbaik. Wajar jika banyak orang terpikat pada kain istimewa ini. Pandai Sikek yang terletak 13 km dari kota Bukittinggi dapat dijangkau dengan kendaraan umum. Oleh karena itu, sempatkan berkunjung ke Pandai Sikek jika sedang berlibur ke Sumatera Barat untuk membeli kain istimewa ini langsung di tempat asalnya.

Tags kain tenun seni fashion wastra kerajinan tangan cenderamata UMKM buah tangan cenderamata oleh-oleh tradisional adat
Referensi:
  1. indonesiakaya.com
  2. warisanbudaya.kemdikbud.go.id
  3. sintesakonveksi.com
  4. www.adira.co.id
  5. berkaos.com




Semua Komentar
    Belum ada komentar
Tulis Komentar