
Bengkulu adalah sebuah provinsi yang berada di bagian barat Pulau Sumatera. Dari sejarahnya, tercatat penjajah asing yang pertama menguasai Bengkulu adalah Inggris. Perusahaan dagang Hindia Timur Inggris (British East India Company atau EIC), sejak 1685 telah mendirikan pusat perdagangan lada di daerah ini. Yaitu setelah pelabuhan Banten jatuh ke tangan perusahaan dagang Belanda (VOC), dan EIC dilarang berdagang di Banten.
Untuk mengukuhkan kekuasaannya, pihak Inggris (EIC) bahkan kemudian membuat benteng yang besar dan kokoh di Bengkulu, yaitu Benteng Marlborough yang dibangun pada tahun 1713-1719. Benteng Marlborough masih berdiri sampai sekarang. Kini benteng ini menjadi tujuan wisata yang diminati para wisatawan yang datang ke Bengkulu.
Seiring berjalannya waktu, ketika itu EIC merasa tempat itu tidak menguntungkan, karena ternyata lada yang dihasilkan tidak mencukupi. Maka, melalui perjanjian Inggris-Belanda atau Traktat London pada Tahun 1824, wilayah Bengkulu tersebut diserahkan kepada Belanda, dengan imbalan Tumasik atau Singapura diserahkan kepada Inggris. Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Dalam bahasa Belanda, Bengkulu disebut Benkoelen atau Bengkulen sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Bencoolen. Sementara dalam bahasa Melayu, daerah ini disebut Bangkahulu. Untuk mengenal lebih jauh tentang Provinsi Bengkulu ini, berikut ini disajikan fakta dan data tentang Bengkulu.
Berdiri | 2 September 1967 | |||||||||||||||
Dasar Hukum | UU No.9 Tahun 1967 | |||||||||||||||
Ibukota | Bengkulu | |||||||||||||||
Luas Wilayah | 19.788.70 km² | |||||||||||||||
Jumlah Wilayah |
|
|||||||||||||||
Posisi | 2° - 5° LS dan 101° - 104° BT | |||||||||||||||
Batas Wilayah |
|
|||||||||||||||
Jumlah Penduduk | BPS 2019 : 1.991.838 jiwa | Identitas Daerah |
|
|||||||||||||
Suku dan marga | Melayu, Rejang, Lebong, Enggano, Sokah, Bengkulu | |||||||||||||||
Rumah Adat | Bubungan Lima. Rumah Rakyat, Rumah Gedang | |||||||||||||||
Tari adat | Andun, Massal, Tabot, Madun, Kejai, Gandel, Kumbang, Merak Bungo, Gading Cempaka | |||||||||||||||
Pusaka Adat | Keris, Badik, Kuduk | |||||||||||||||
Lagu Adat | Lalan Balek, Jibeak Awieu | |||||||||||||||
Alat Musik Adat | Gendang, Doli, Rudus | |||||||||||||||
Bahasa Daerah | Serawai, Melayu, Rejang, Lebak | |||||||||||||||
Cerita Rakyat | Putri Sedoro Putih |
Keadaan Alam |
|
||||||||||||||||||
Hasil Alam | Kopi, Buncis, Kacang Hijau, Kapas, Kelapa, Pala, Tebu, Tembakau, Jagung, Karet, Ketela Pohon, Ubi Jalar | ||||||||||||||||||
Bahan Galian | Batubara (Bukit Losari), Timah, Pasir Kuarsa, Kaolin, Semen, Bijih Besi, Emas dan Perak (Rejang Lebong), Marmer | ||||||||||||||||||
Industri | Pembuatan Botol, Konstruksi |
Artikel Terkait: