Halaman utama daerahkita.com
Halaman utama daerahkita.com
Hari Konvensi Ikan Paus 2 Desember 2023
youtube

Sejarah Balai Yasa Yogyakarta Bengkel Kereta Api Terbesar di Indonesia

DaerahKita 18/09/2019

Salah satu fasilitas penting yang ada dalam perkeretaapian adalah balai yasa. Yang dimaksud dengan Balai Yasa adalah tempat perawatan besar kereta api yang meliputi lokomotif dan juga rangkaian keretanya. Di balai yasa juga bisa dilakukan modifikasi kereta api. Balai Yasa yang pertama dibangun adalah Balai Yasa Yogyakarta. Bengkel kereta api di Yogyakarta ini juga merupakan balai yasa terbesar di Indonesia.

Awal dibangunnya balai yasa tak lepas dari sejarah perkerataapian sejak jaman kolonial Belanda. Kereta api mulai hadir di Indonesia, yang saat itu masih bernama Hindia Belanda, pada pertengahan abad ke 19. Pembangunan jalur kereta api yang pertama dilakukan oleh pihak swasta, yaitu perusahaan bernama Nederlandsche Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), yang didirikan pada tahun 1863. Sementara pihak pemerintah baru mendirikan perusahaan kereta api negara yang bernama Staatspoorwegen (SS) pada tahun 1875.

Semakin berkembangnya transportasi kereta api di Pulau Jawa, membuat semakin terasa kebutuhan akan sarana penunjang yaitu Balai Yasa. Karena itu, kemudian Balai Yasa atau Centraal Werkplaats didirikan pada tahun 1914 di Yogyakarta. Pada masa penjajahan Belanda, tugas Balai Yasa adalah melaksanakan pekerjaan overhaul lokomotif, gerbong barang dan kereta penumpang secara periodik serta merupakan bengkel induk NISM.

wikipedia
Balai Yasa Yogyakarta di masa Hindia Belanda

Pada tahun 1942, Centraal Werkplaats diambil alih oleh pemerintahan Jepang dan tugas pokoknya waktu itu sama dengan di awal dibangun yakni melaksanakan overhaul lokomotif, gerbong dan kereta. Pada tanggal 28 September 1945 perusahaan perkeretaapian diambilalih oleh Pemerintah Indonesia. Tanggal pengambilalihan ini kemudian ditetapkan sebagai HARI KERETA API dan nama perusahaan menjadi Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Sementara nama bengkel sendiri di ubah menjadi Balai Karya tetapi tugas pokoknya masih sama yakni melaksanakan overhaul lokomotif, gerbong dan kereta. Pada tahun 1959 Balai Karya diubah lagi menjadi Balai Yasa Traksi dan tugas pokoknya hanya melaksanakan overhaul lokomotif.

Sejak tanggal 6 Juni 1959, fungsi Balai Yasa Yogyakarta berubah dari bengkel serba guna menjadi bengkel lokomotif diesel elektrik sampai sekarang. Mulai saat itu pula bengkel-bengkel besar perkerataapian mulai dikenal dengan nama Balai Yasa. Jadi selain Balai Yasa Yogyakarta, ada juga Balai Yasa Surabaya Gubeng di Jawa Timur, Balai Yasa Manggarai di Jakarta, Balai Yasa Tegal di Jawa Tengah, dan Balai Yasa Kiaracondong di Bandung, Jawa Barat. Sementara di Sumatera ada Balai Yasa Pulu Brayan, Balai Yasa Padang, dan Balai Yasa Lahat.

Balai Yasa Yogyakarta sendiri dibangun di atas tanah seluas 128.800 m², yang terletak di Pengok (Jalan Koesbini sekarang) Yogyakarta, karena itu bengkel ini juga dikenal dengan nama Balai Yasa Pengok. Dengan lahan seluas itu, menjadikan Balai Yasa Pengok sebagai Balai Yasa terluas di Jawa. Luas bangunannya mencapai 43.700 m² (4.37 Ha).

Balai Yasa ini dilengkapi dengan daya listrik dari PLN 1.100 KVA, daya listrik cadangan (genset) 500 KVA dan 225 KVA, daya tampung air 835 m3, sistem telekomunikasi TOKA 29 lines, Telkom 2 lines dan HT 30 unit. Ada juga sistem jaringan komputer Wireless (Hot Spot WI-FI didukung software sistem perawatan lokomotif kereta api (siperloka), sistem pegawai kereta api (sipeka), dan sistem logistik kereta api (siloka).

nusantaranews
Balai Yasa Yogayakarta tampak dari depan

Jika melihat lokasinya maka Balai Yasa ini dibangun pada wilayah yang berdekatan dengan fasilitas transportasi berupa stasiun Lempuyangan yang mulai beroperasi tahun 1872 dan stasiun Tugu yang dibangun tahun 1887. Bangunan Balai Yasa terdiri dari bangunan utama berupa bengkel kereta api dan bangunan umum seperti urusan administrasi dan klinik kesehatan.

Mengenai pemeliharan lokomotif Diesel Electric (DE), sebelum dibawa ke Balai Yasa Pengok dilakukan pemeliharaan terlebih dahulu di dipo masing-masing secara berkala, seperti harian, 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. Jika lokomotif DE sudah menempuh jarak 325.000 km atau 2 tahun maka lokomotif tersebut masuk Balai Yasa Pengok untuk dilakukan Semi Pemeliharaan Ahir (SPA), dan jika lokomotif sudah menempuh jarak 650.000 km atau 4 tahun maka lokomotif tersebut masuk Balai Yasa Pengok untuk dilakukan Pemeliharaan Akhir (PA). Lokomotif yang menjalani perawatan di Balai Yasa Pengok adalah seri CC201, CC203, CC204, dan CC206.

Tidak hanya menjadi bengkel untuk perawatan lokomotif diesel elektrik saja, sejak 2014 Balai Yasa Yogyakarta juga melakukan pemeliharaan kereta pembangkit maupun kereta makan pembangkit. Termasuk, perbaikan-perbaikan generator kereta sampai pengecatan-pengecatan rangkaian kereta.

Tags kereta api transportasi infrastruktur teknologi sejarah rail fans
Referensi:
  1. www.republika.co.id
  2. kebudayaan.kemdikbud.go.id
  3. afatbenz.blogspot.com
  4. id.wikipedia.org

Artikel Terkait:




Semua Komentar
    Belum ada komentar
Tulis Komentar