
Mungkin belum banyak diketahui masyarakat, bahwa ternyata Sulawesi Barat memiliki banyak sekali destinasi wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Mulai dari wisata alam, wisata pantai, wisata budaya dengan daya tarik dan keunikan masing-masing ada di provinsi muda yang baru berdiri tanggal 5 Oktober 2014.
Keindahan wisata provinsi dengan ibukota Mamuju ini tidak kalah dengan destinasi wisata provinsi lainnya. Artikel ini akan membahas 7 destinasi saja di antara sekian banyak atraksi wisata yang ada di Sulawesi Barat, yaitu Pantai Bahari, Air Terjun Indo Rannuang, Pulau Karampuang, Jati Gentungan, Pantai Dato, Mangrove Rewataa, serta Buntu Liarra.
1. Pantai Bahari, Polewali
Pantai Bahari berada tepat di pusat Kota Polewali, Ibu Kota Kabupaten Polewali Mandar. Di tempat ini, pengunjung bisa menikmati hamparan pantai sepanjang dua kilometer dengan suguhan aneka kuliner yang dijajakan di pinggir pantai. Selain berenang, Pantai Bahari juga menawarkan aneka permainan seperti banana boat, jetski dan lainnya.
Karena letaknya yang strategis, Pantai Bahari menjadi pilihan bagi warga setempat untuk menikmati matahari terbenam. Banyak warga juga yang menjadikan Pantai Bahari sebagai salah satu spot favorit untuk memancing di malam hari.
2. Air Terjun Indo Rannuang, Polewali
Destinasi wisata ini berupa air terjun bertingkat yang berada di daerah ketinggian, tepatnya terletak di Desa Kunyi, Kecamatan Anreapi dan berjarak sekitar 8 km dari pusat kota Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tempat ini bisa menjadi salah satu pilihan Tempat Wisata yang dapat anda tuju saat berada di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Dari sini air terus mengalir menuju sungai Limbong Sitodo, sebuah objek wisata berupa wisata sungai dengan batu kali berukuran besar yang juga terkenal di wilayah Polman. Jarak ketinggian air terjun di masing-masing tingkatan bervariasi mulai dari yang berjarak sekitar 100 meter hingga 40 meter. Jika beruntung anda akan menemukan beberapa spesies kupu-kupu yang kadang muncul menyapa pengunjung.
3. Pulau Karampuang, Mamuju
Pulau Karampuang adalah sebuah pulau yang berada di Kecamatan Simboro Kepulauan, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Pulau ini memiliki luas sekitar 6 km persegi dan kepopulerannya sudah tidak diragukan lagi di Sulawesi. Pulau Karampuang merupakan lahan hutan kota Mamuju. Selain itu, pulau ini juga menjadi salah satu tempat wisata di Mamuju.
Karampuang yang berasal dari bahasa Mamuju kalau diartikan dalam bahasa Indonesia artinya rembulan atau bulan purnama. Sebenarnya nama asli pulau itu adalah Pulau Liutang namun seorang biduan dari Mamuju, Andi Maksum, memuji keindahan pulau itu ibarat rembulan dalam sebuah lagu yang berjudul Karampuang. Maka akhirnya nama ini yang lebih populer untuk menyebut nama pulau itu dibanding dengan nama aslinya.
4. Jati Gentungan, Mamuju
Jika Anda sedang melakukan perjalanan menjelajahi nusantara ke Kabupaten Mamuju, maka kurang lengkap rasanya jika belum berkunjung ke Tempat Wisata satu ini. Inilah salah satu Tempat Wisata alam yang paling diminati di Mamuju dan sekitarnya. Lanskap berbukit dengan pemandangan hijau terhampar akan menjadi pemandangan yang mengantar Anda ke lokasi.
Jajaran pohon jati yang tumbuh di sepanjang jalan akan menyambut Anda saat menuju Jati Gentungan yang berada di Desa Gentungan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, dan berjaraknya sekitar 20 km dari pusat kota Mamuju dan dua kilometer dari Bandara Tampa Padang. Jati Gentunganadalah taman wisata pemandian yang terletak di area pegunungan. Di sini Anda akan merasa sangat rileks dan terlepas dari beban kerja yang menghimpit selama seminggu.
5. Pantai Dato, Majene
Pantai Dato yang berada di Dusun Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur atau kira-kira 7 km dari Kota Majene, menjadi salah satu objek wisata favorit warga Kabupaten Majene.
Hampir tiap pekan, pantai ini ramai dikunjungi untuk rekreasi.
Keunikan yang dimiliki Pantai Dato adalah perpaduan antara pasir putih yang lembut dan bongkahan karang yang berada di pesisir pantai. Di sini pengunjung dapat menikmati hamparan pasir putih yang lembut dengan segala jenis permainan pantai, seperti voli pantai, sepak bola, atau bangunan istana pasir.
Di sisi lain, pengunjung juga bisa menikmati keindahan pantai dari atas tebing karang dengan menggunakan tangga. Kondisi pantai yang masih alami dan terjaga membuat air di sekitar pantai masih jernih, dengan aneka pemandangan terumbu karang dan ikan-ikan kecil yang cocok untuk snorkeling. Selain itu, ombaknya yang relatif tenang membuat Pantai Dato menjadi tempat asyik untuk berenang maupun sekadar bermain di atas hamparan pasir putih.
Pantai Dato memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan pantai-pantai lainnya. Letaknya seolah tersembunyi memberikan nuansa tersendiri. Untuk mencapai Pantai Dato Anda harus menempuh perjalanan yang mendaki, disamping kiri dan kanan jalan terlihat rumah-rumah dan kebun-kebun masyarakat.
6. Mangrove Rewataa, Majene
Jika Anda menyukai wisata hutan mangrove, Anda bisa mengunjungi Tracking Mangrove Rewataa atau Jalan Titian Mangrove Rewataa yang berada di Kelurahan Lalampanua, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene. Objek wisata ini terbilang baru karena diresmikan pada 2 Maret 2019.
Adapun fasilitas dalam objek wisata mangrove itu di antaranya jalan titian sepanjang 152 meter, empat unit gazebo yang bisa menjadi tempat beristirahat bagi pengunjung, luas tanggul 38x12 meter, serta memiliki satu pos jaga. Konstruksi menggunakan bahan kayu ulin dari Kalimantan. Kawasan wisata hutan mangrove Rewataa juga memiliki banyak spot foto yang instagrammable dan menyuguhkan suasana yang tenang dengan hembusan semilir angin pantai.
7. Buntu Liarra, Mamasa
Tempat wisata ini merupakan salah satu objek wisata pegunungan di Sulawesi Barat dan cocok bagi mereka yang menyukai wisata petualangan. Buntu Liarra atau Gunung Liarra terkenal dengan sebutan Negeri di Atas Awan Mamasa ini terletak di Desa Talimbung, Kecamatan Tanduk Kalua, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Dari puncak Buntu Liarra, pengunjung bisa menikmati hamparan awan putih dan udara segar khas pegunungan.
Perjalanan darat dari Mamuju, ibu kota Sulawesi Barat, ke Kabupaten Mamasa menuju Buntu Liarra menempuh jarak sekitar 125 kilometer. Dari Kota Mamasa, selanjutnya wisatawan akan melanjutkan perjalanan darat sekitar 20 menit dengan kendaraan roda dua menuju Desa Balla Peu, Kecamatan Balla, yang merupakan titik awal untuk melakukan pendakian ke Buntu Liarra. Beberapa pengunjung kerap memilih menginap dengan mendirikan tenda untuk mengamati sensasi matahari yang terbit dari balik gumpalan awan. Antara pukul 06.00-11.00 WITA merupakan waktu yang baik untuk menikmati pemandangan lautan awan di Buntu Liarra.
Artikel Terkait: