Halaman utama daerahkita.com
Halaman utama daerahkita.com
aquascapesimple

4 Spesies Ikan Pelangi Dari Teluk Arguni Kaimana

DaerahKita 01/07/2019

Ikan pelangi atau ikan rainbow adalah ikan endemik dari Pulau Papua, Indonesia. Karakternya yang jinak, ukurannya yang mungil, dan motif di tubuhnya yang menarik bagai warna pelangi sangat cocok mempercantik isi aquarium membuatnya begitu populer di kalangan penggemar ikan hias. Apalagi terdapat banyak spesies ikan pelangi, sehingga ikan ini banyak memiliki variasi bentuk dan warna, baik asli maupun hasil kawin silang. Ini menambah minat penggemar untuk mengekplorasi berbagai keindahan yang dimiliki ikan yang juga populer di Eropa, Amerika, dan Australia ini.

Prinsip Dasar Fungsi Winglet

Karena beragamnya jenis ikan pelangi, tak hanya penggemar ikan hias, para peneliti juga antusias mempelajari ikan ini. Para peneliti langsung terjun ke habitat asli ikan pelangi di Papua untuk mendapatkan fakta jumlah spesies yang ada di alam. Salah satunya adalah kerjasama penelitian perikanan antara ilmuwan Indonesia dan Perancis yang telah berhasil menemukan empat spesies ikan pelangi baru dari Teluk Arguni, Kaimana, Provinsi Papua Barat.

Penemuan empat spesies ini merupakan hasil ekspedisi penelitian Lengguru-Kaimana yang dilakukan pada tahun 2010. Dalam ekspedisi ini, terlibat pula Laurent Pouyaud, peneliti dari Institut de Recherche pour le Dèveloppement (IRD) Perancis. Program riset karst di wilayah Lengguru itu bertujuan untuk mengkaji keanekargaman hayati dan relasinya dengan historis evolutif Lengguru.

Pendekatan DNA Barcoding digunakan dalam penelitian ini. Wilayah Lengguru yang terletak antara Kepala Burung Papua dan daratan Niugini penting karena menjadi titik kunci penyebaran grup Melanotaenia.

Lengguru muncul ke permukaan 10-11 juta tahun silam diikuti munculnya pegunungan tengah Niugini termasuk pegunungan Jayawijaya sekitar 8 juta tahun lalu. Sebelumnya, keanekaragaman jenis ikan di wilayah Lengguru belum banyak terdata. Dengan adanya empat spesies hasil penelitian, jenis ikan pelangi yang terdata menjadi 23 jenis, yang terbagi dalam dua genus yaitu Melanotaenia dan Pelangia. Berikut ini adalah keempat spesies yang baru ditemukan tersebut.

1. Ikan Rainbow Arguni

Spesies Melanotaenia arguni atau ikan Rainbow Arguni memiliki warna cokelat muda di bagian dorsal dan putih kelam di bagian bawah tubuhnya. Sementara itu, warna abu-abu memencar indah dari bagian pangkal hingga ujung siripnya. Sayangnya keberadaan ikan ini menghadapi tantangan karena habitatnya yang mengalami pendangkalan hebat. Hampir semua lengkukan di Sungai Jasu tempat ikan ini hidup dipenuhi pasir. Melanotaenia arguni juga sangat rentan stres. Saat penelitian, ia menemukan bahwa tubuh ikan ini dipenuhi benjolan putih, kondisi ini mungkin disebabkan oleh kualitas air di habitatnya yang dikelilingi tanaman perkebunan. Kelangsungan hidup spesies yang baru saja ditemukan ini tergantung pada ketersediaan sumber air dari kawasan karst.

fwflovers
Ikan Rainbow Arguni (Melanotaenia arguni)

2. Ikan Pelangi Urisa

Spesies lain yang juga ditemukan adalah Melanotaenia urisa atau ikan Pelangi Urisa. Sisik pada bagian atas tubuh ikan ini berwarna cokelat sementara sirip pektoralnya bening. Tubuh ikan ini juga dihiasi delapan baringan strip cokelat. Spesies tersebut berasal dari aliran dan genangan dangkal air tawar. Volume genangannya dipengaruhi oleh fluktuasi air Danau Sewiki, terletak 6 kilometer tenggara Kampung Urisa, Arguni Bawah. Kelangsungan spesies Melanotaenia urisa sangat dipengaruhi ketersediaan air bongkahan batu dari pegunungan karst Berari. Untuk menjaga kelangsungan spesies ini, perlu upaya konservasi oleh semua pihak. Sumber daya air di kawasan karst sangat dipengaruhi iklim dan penebangan hutan. Perusakan hutan akan mengganggu kelangsungan ekosistem karst.

fwflovers
Ikan Pelangi Urisa (Melanotaenia urisa)

3. Ikan Rainbow Veolia

Jenis yang tak kalah indah adalah Melanotaenia veoliae atau ikan Rainbow Veolia. Salah satu yang khas dari jenis ini adalah adanya noktah merah muda di belakang mata. Ciri lain, sirip serta anal berwarna merah darah disekat warna biru. Melanotaenia veoliae ditemukan di Sungai Gebiasi, sungai yang terletak 14 kilometer selatan Wanoma, Arguni Bawah. Sungai Gebiasi bersumber dari air karst, pertama mengalir 60 meter, lalu ke bawah tanah dan muncul lagi 200 meter di tubir batu dekat kawasan mangrove setempat.

fwflovers
Ikan Rainbow Veolia (Melanotaenia veoliae)

4. Ikan Pelangi Wanoma

Jenis terakhir yang ditemukan adalah Melanotaenia wanoma atau Pelangi Wanoma. Jenis ini ditemukan di Sungai Wermura, 16 km selatan Wanoma, Arguni Bawah. Bagian atas tubuhnya berwarna kecokelatan, tutup insang berwarna emas, sirip dorsal dan anal serta kuncup sirip berwarna kemerahan. Habitat Pelangi Wanoma dialiri air kristalin dari barisan pegunungan karst Kaimana. Sungai ini pertama mengalir sejauh 200 meter sebelum menghilang di batuan karst lalu muncul kembali satu kilometer di kawasan mangrove setempat.

fwflovers
Ikan Pelangi Wanoma (Melanotaenia wanoma)

Kelestarian ikan-ikan pelangi sangat penting. Dengan keanekaragaman spesies yang ada, masyarakat setempat dapat memanfaatkannya untuk menekuni budidaya ikan pelangi sebagai ikan hias sehingga semakin banyak variasi yang bisa ditawarkan kepada konsumen penggemar ikan hias. Balai Penelitian dan Pengembangan Ikan Hias (BPPIH) telah berhasil mendomestikasi puluhan jenis ikan pelangi Papua yang didapatkan sejak ekspedisi tahun 2007 silam. Lebih dari separuh koleksi sudah bisa disebarkan ke masyarakat pembudidaya, misalnya di daerah Depok dan Bekasi, Jawa Barat.

Budidaya ikan pelangi sebenarnya telah dilakukan masyarakat. Namun, masyarakat sebelumnya hanya mengenal jenis M. boesemani asal Danau Ayamaru, Papua Barat dan Glossolepis incisus, asal Sentani, Papua. Penemuan dan pelestarian berbagai jenis ikan pelangi akan meningkatkan variasi jenis ikan budidaya, sehingga akan makin meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui budidaya ikan hias air tawar ini.

Tags fauna satwa hewan ikan ikan pelangi UMKM
Referensi:
  1. sains.kompas.com
  2. Berbagai sumber




Semua Komentar
    Belum ada komentar
Tulis Komentar